Sabtu, 31 Oktober 2009

Udang Jerbung

KLASIFIKASI

Klasifikasi udang Jerbung menurut Chan dalam Saputra (2008), adalah :

Filum : Arthropoda

Klas : Crustacea

Ordo : Macrura

Sub order : Macrura Natantia

Infra ordo : Penaeidea

Famili : Penaeidae

Genus : Penaeus

Spesies : Penaeus merguiensis de Man

Dalam perdagangan udang Jerbung disebut Banana prawn atau white shrimp di Australia (Kirkegaard, 1970). Di Indonesia udang Jerbung juga dikenal dengan nama udang putih, menjangan, petak cuci, cucuk, perempuan, kelong, popet, pate, pelak, kebo, angin, haku, angkang dan udang tajam (Naamin, 1971).


MORFOLOGI

Udang Jerbung memiliki ciri-ciri morfologis diantaranya rostrumnya lurus dan pendek dengan rumus 5-8 / 2-5, namun pada umumnya 8/5 (Purnomo, 1997). Warna tubuhnya putih kekuningan dengan bintik-bintik coklat dan berkulit tipis (Darmono, 1991). Pada sungut yang pendek (antennula), terdapat belang-belang merah sawo. Kaki jalan dan kaki renangnya berwarna kekuning-kuningan atau kadang-kadang kemerah-merahan. Sungut yang panjang (antenna) berwarna kemerah-merahan. Sirip ekor atau ekor kipas (uropoda) berwarna merah sawo matang dengan ujungnya kuning kemerah-merahan atau kadang-kadang sedikit kebiru-biruan. Kulit tipis, tembus cahaya. Dapat mencapai panjang badan 24 cm (Suyanto dan Mujiman, 1999).


HABITAT

Udang dewasa umumnya terdapat di perairan pantai yang dangkal. Bila paparan benuanya (shelf) cukup landai dapat mencapai jarak 150 km dari pantai sampai kedalaman antara 15-35 meter. Udang-udang muda dan udang dewasa mempunyai toleransi suhu antara 0-40oC, tapi jarang ditemukan pada 36oC atau lebih. Toleransi salinitas udang muda sampai 5‰ dan udang dewasa jarang terdapat pada perairan salinitas lebih dari 33-36‰ (Juliani, 2005).

Perairan yang disenangi adalah yang airnya agak keruh (turbid water) dengan dasar lumpur cair atau campuran pasir dengan lumpur. Udang yang umumnya hidup di daerah tropis dikenal beruaya dari pantai ke tengah laut dan sebaliknya (inshore-offshore migration), sepanjang pantai dan secara vertikal dalam kolom air. Setelah menetas, larva udang bergerak secara pasif dari daerah pemijahan ke arah pantai dan muara sungai. Fase juvenil meninggalkan lingkungan muara sungai dan memasuki perairan pantai yang lebih dalam (Juliani, 2005).


MUSIM PENANGKAPAN

Musim penangkapan udang di perairan Cilacap dan sekitarnya berlangsung antara bulan Februari dan Mei serta bulan Juli dan Oktober. Puncak musim penangkapan berlangsung pada bulan April dan September. Pada bulan Desember-Januari dan Mei-Juni, rata-rata hasil tangkapan udang menurun (Sedana, 2004).



0 komentar:


Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger and Supported by ArchitecturesDesign.Com Beautiful Architecture Homes